Client : International Labour Organization (ILO)
Industri Elektrik dan Elektronika (E&) sangat penting bagi sistem ekonomi Indonesia. Selain menjadi penghasil devisa, industri ini merupakan salah satu dari lima sektor manufaktur dalam peta jalan Making Indonesia 4.0 (Ministry of Manpower, 2021). Industri ini juga merupakan salah satu pendorong utama ketenagakerjaan di Indonesia karena relatif padat karya dan sebagian besar berorientasi pada pasar domestik. Pengembangan keterampilan tenaga kerja sangat penting untuk meningkatkan kinerja sektor ini.
Melihat tantangan tersebut, Pemerintah Indonesia berupaya untuk mempersempit kesenjangan keterampilan melalui reformasi dalam sistem pelatihan dan bantuan pelatihan. Hal ini perlu diterapakan khususnya bagi kaum muda di Indonesia (15-24 tahun), mengingat tingginya tingkat pengangguran usia muda yang umumnya dikaitkan dengan kurangnya keterampilan. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan program pembelajaran berbasis kerja di kalangan anak muda untuk mengatasi hal ini.
Studi ini bertujuan untuk mengkaji penerapan dari program pembelajaran berbasis kerja (misalnya apprenticeship, internship, pelatihan kerja, dan lain-lain) dalam industri Elektrik dan Elektronika (E&E) di Indonesia dan membandingkannya dengan kerangka kerja Pemagangan Berkualitas (Quality Apprenticeship) dari International Labor Organization (ILO). Dengan membedakan kesenjangan dan area perbaikan, studi ini akan memberikan rekomendasi kebijakan untuk mendukung keputusan kebijakan untuk perilaku bisnis yang lebih bertanggung jawab di sektor ini.