Klien: World Bank

 

Pada tahun 2016, bersama dengan Bank Dunia dan Kementerian Perdagangan Indonesia, Svara Institute (dahulu Presisi Indonesia) melakukan studi tentang “Kinerja Sektor Jasa Indonesia”. Studi ini mencoba mengkaji struktur pasar sektor jasa di Indonesia, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Untuk analisis kuantitatif, kami menggunakan Tabel Input-Output (IO), Basis Data Perdagangan Dunia Jasa, Peta Dagang, Basis Data Ketenagakerjaan Groningen, dan Indeks Pembatasan Perdagangan Jasa. Berdasarkan Tabel IO, kami mengidentifikasi sebelas sektor yang mencakup semua sektor jasa. Studi ini menemukan bahwa ada dua sektor yang tingkat pasokan domestiknya melebihi permintaan domestiknya, yang diserap oleh pasar ekspor. Mereka adalah sektor distribusi dan rekreasi, budaya, dan sektor jasa olahraga. Sedangkan sektor jasa lainnya memiliki kelebihan permintaan yang harus dipenuhi melalui impor. Dari sisi keterkaitan sektoral, sebagian besar sektor memiliki keterkaitan ke depan yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa sektor jasa berperan penting sebagai input dalam proses produksi. Oleh karena itu, pengambil kebijakan perlu memastikan bahwa sektor jasa di Indonesia harus efisien, baik dari segi kuantitas maupun kualitas, untuk mempercepat produktivitas sektor-sektor lain dalam perekonomian nasional.

Analisis kualitatif berdasarkan FGD mengacu pada dua poin utama. Pertama, data statistik masih belum dapat mencerminkan besaran sebenarnya dari sektor jasa dalam negeri. Hal ini terutama didorong oleh pesatnya perkembangan sektor jasa, sedangkan klasifikasi sektoral masih tertinggal dan terlalu luas. Kedua, meskipun komitmen kita pada perdagangan di sektor jasa relatif liberal, namun ada regulasi domestik yang menghambat pertumbuhan sektoral.

Bagikan Artikel

Tags