Klien: Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA)

 

Pada tahun 2017, Svara Institute (dahulu Presisi Indonesia) berkesempatan bekerja sama dengan Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) untuk mengkaji jadwal layanan ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Agreement (AANZFTA). AANZFTA mulai berlaku pada tahun 2010 dan sejauh ini secara umum dipandang sebagai perjanjian yang paling komprehensif dan berkualitas tinggi antara ASEAN dan mitra dialognya. Studi ini mengkaji tingkat implementasi jadwal layanan komitmen di bawah AANZFTA untuk semua negara anggota ASEAN. Jadwal akan dievaluasi baik dari segi komitmen dan praktek yang sebenarnya. Bagian pertama dari evaluasi adalah tingkat liberalisasi AANZFTA. Ini pada dasarnya mengubah komitmen AANZFTA menjadi basis data yang dapat diukur. Bagian kedua dari evaluasi menggunakan survei literatur berbasis kuesioner dan penelitian lapangan untuk membandingkan komitmen dengan peraturan yang sebenarnya.

Pada tingkat liberalisasi AANZFTA, kami menemukan rata-rata tingkat liberalisasi di antara negara-negara anggota ASEAN agak moderat, yaitu 59,6%. Hanya sedikit negara anggota yang menawarkan liberalisasi cukup tinggi melalui komitmennya, yaitu Laos (87,2%), Myanmar (81,7%), dan Vietnam (70,3%). Namun, komitmen liberal mereka harus dievaluasi dengan hati-hati karena perhitungan tingkat liberalisasi didasarkan pada jumlah sektor. Jumlah sektor yang berkomitmen dari negara-negara ini agak kecil, kecuali Vietnam. Sebaliknya, Thailand, Kamboja, dan Malaysia memiliki tingkat liberalisasi yang agak rendah, karena jumlah sektor yang berkomitmen lebih tinggi.

Bagikan Artikel

Tags