Penelitian  ini bertujuan untuk mengidentifikasi produk ekspor yang kompetitif dan daerah penghasil produk tersebut di tingkat kabupaten/kota. Selain itu kajian ini juga  memetakan  produk manufaktur yang kinerja ekspornya berada dibawah potensi pada tingkat regional di Indonesia beserta hambatannya. Memahami lanskap industri dan potensi di tingkat regional penting bagi pemerintah sebagai pembuat dan pelaksana kebijakan dalam mencapai target ekspor yang tinggi.

 

Hasil studi ini menunjukkan bahwa ada 1122 kombinasi dari sektor dan daerah pada  tingkat 2 digit yang memiliki potensi supply, yaitu daerah yang memiliki Regional Comparative Productive Advantage (RCPA) lebih besar dari satu.  1122 kombinasi ini kemudian dipetakan ke pertumbuhan permintaan dunia sebagai indikator potensi permintaan. Peta menunjukkan 1070 dari 1122 kombinasi sektor dan daerah ini memiliki potensi penawaran dan permintaan (disebut dengan memiliki potensi ekspor). Mengingat bahwa klasifikasi 2 digit terlalu luas, maka dilakukan pemilahan yang lebih rinci di tingkat 4 digit yang  akan memberikan gambaran yang lebih rinci tentang potensi. Berdasarkan 4 – digit tingkat disagregasi, penelitian menunjukkan adanya 5465 kombinasi dari sektor dan daerah memiliki potensi pasokan dengan 3013 kombinasi sektor dan daerah memiliki potensi penawaran dan permintaan.

 

Apabila sektor-sektor yang memiliki potensi ekspor dibandingkan dengan kinerja ekspor yang sebenarnya, ditemukan bahwa 683 kombinasi produk dan wilayah di tingkat 4 digit memiliki kinerja dibawah potensinya. Kami juga menemukan adanya kemungkinan sunset industry. Sunset industry didefinisikan sebagai industri yang memiliki RCPA Indeks lebih dari satu dengan pertumbuhan permintaan negatif untuk tahun 2010-2013 tapi positif untuk 2004-2009, yaitu industri alat permainan dan mainan (ISIC 3694) dengan 16 daerah penghasil produk tersebut.

Bagikan Artikel

Tags